February 11, 2020

AMALIYAH TADRIS PERDANA TA. 2019/2020 ANGKATAN 26 KMI

Baleendah,  (16/02/2020). Kulliyatul Mu’allimin Al-islamiyah (KMI) menggelar debut praktikum Amaliyah Tadris Tahun akademik 2019/2020 angkatan ke-25 KMI.

Amaliyah Tadris merupakan praktikum wajib bagi santri akhir KMI sebagai salah satu persyaratan dan standar lulusan Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI).

Amaliyah tadris ini sesuai dengan namanya yang bermakna “Praktikum Mengajar” merupakan program wajib yang harus diikuti oleh santri akhir KMI, sehingga para santri ini diwajibkan untuk memiliki skill/kemampuan untuk mengajar.

Amaliyah Tadris ini sudah berjalan sejak awal berdirinya pondok pesantren Al-Ihsan, sesai dengan kurikulum KMI yang digunakan oleh Pondok Pesantren Gontor, sehingga kegiatan ini wajib ditempuh oleh para santri akhir.

Rangkaian kegiatan Amaliyah Tadris ini berlangsung selama dua minggu yang dipraktikan oleh sekitar 125 santri akhir KMI dengan pembagian kelompok dan mata pelajaran yang sudah ditentukan.

Praktikum Amaliyah Tadris perdana ini mendemonstrasikan praktik mengajar mata pelajaran Mutholaah kelas 3 KMI dalam full bahasa Arab, oleh ananda Muhammad Rizki Kamal. Sedangkan untuk mata pelajaran kedua yaitu Conversation kelas 2 KMI, yang didemonstrasikan oleh Ananda Zahra Nurul Fuadah dalam full bahasa Inggris.

Pimpinan pondok, dalam sambutannya menukil pesan KH. Hasan pimpinan pesantren Modern Darussalam Gontor mengatakan bahwa, santri-santri ini lulus harus menjadi orang besar. Yaitu santri yang mau mengamalkan ilmu-ilmunya dengan ikhlas tanpa pamrih.

“Kata Kiayi Hasan, kalian semua santri harus menjadi orang-orang yang besar, orang besar bukan yang menjadi pimpinan partai politik, atau pimpinan ormas tapi orang besar adalah orang yang mengajarkan dan mengamalkan ilmunya di masjid-masjid kecil dengan ikhlas tanpa pamrih”. Demikian motivasi beliau kepada seluruh santri dan orang tua.

Amaliyah Tadris ini dihadiri oleh seluruh orang tua wali santri KMI, untuk mengenalkan kegiatan Amaliyah Tadris ini, sekaligus agar para orang tua wali mengetahui kegiatan wajib di pesantren yang harus ditempuh oleh para santri ini.

Semoga, para santri nanti kelak menjadi orang yang bermanfaat di masyarakat dengan mengmalkan ilmu yang telah didapat di pesantren, dan bisa menjadi orang besar seperti yang diharapkan oleh bapak pimpinan pondok. Amin

Red/ Ildhan Gustyan